Anewspatron.com, Kuba_Karimun - Tutupnya sarana permainan anak-anak yang dikelola oleh beberapa Desa (BUMDesma) di Kecamatan Kundur Barat, yang berlokasi di Pantai Muka Limus Kelurahan Sawang Kota, Kecamatan Kundur Barat, menjadi pertanyaan masyarakat dan juga para tokoh.

Beberapa tokoh masyarakat dan juga dari kalangan masyarakat juga ikut mempertanyakan, apa penyebab permainan anak-anak tersebut ditutup oleh pihak BUMDes, sementara permainan tersebut merupakan salah satu wahana yang dianggap sebagai daya tarik terhadap para wisata yang berkunjung dipantai Mula Limus.

Kendati demikian, pihak Badan Usaha milik Desa bersama (Bumdesma) Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun diminta memberikan penjelasan, apa sebenarnya yang menjadi kendala, sementara permainan tersebut senantiasa ramai dikunjungi anak-anak setiap harinya.

Menanggapi hal tersebut, Jumari/Igut, yang merupakan tokoh masyarakat Muka Limus Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat, angkat bicara, saat diminta tanggapannya oleh awak media ini, Senin (21/07/2025).

Sebagai tokoh masyarakat Jumari/Igut, meminta agar tutupnya permainan anak-anak dipantai Mula Limus dibuka kembali mengingat permainan tersebut selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat khususnya anak-anak.

Menurutnya, sarana permainan anak-anak di pantai Muka Limus, merupakan usaha yang di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Kecamatan Kundur Barat, yang merupakan salah satu wadah dari desa-desa yang ingin bekerja sama dalam mengembangkan potensi ekonomi secara kolektif.

Ironisnya usaha tersebut, tiba-tiba ditutup tanpa alasan yang jelas, sehingga hal tersebut menjadi pertanyaan bagi masyarakat, khususnya bagi para pedagang yang mengais Rizki setiap hari di pantai Muka Limus, tuturnya.

Kendati demikian Jumari/Igut meminta agar pihak kepala desa dapat memberikan penjelasan apa dan mengapa wahana atau sarana permainan anak-anak tersebut ditutup, padahal tempat tersebut selalu ramai pengunjung.

Selan itu selaku tokoh masyarakat , Jumari juga meminta kepada Bupati Karimun dan Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun untuk turun ke pantai Muka Limus, agar dapat mendengar keluh kesah para pedagang, setidaknya permainan, anak-anak tersebut dapat dihidupkan dan dibuka kembali.

Beberapa tahun belakangan ini, kawasan objek wisata pantai Muka Limus Kecamatan Kundur Barat ini, sudah dapat kita katakan merupakan urat nadi para pedangan dalam mencari Rizki untuk menyambung kehidupan sehari-hari, pungkas Jumari, mengakhiri.

Tak jauh beda yang disampaikan oleh salah seorang pedagang yang kerap menjadi pantai Muka Limus sebagai tempat mencari Rizki setiap hari.

Menurutnya dengan tutupnya permainan anak-anak tersebut kondisi pantai kian sepi dan penghasilan jualan turun drastis.

Oleh sebab itu, sebagai pedagang yang berjualan di pantai dirinya meminta agar ada kebijakan baik dari pemerintah kabupaten dan juga Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun, untuk mencari solusi sehingga permainan anak-anak tersebut dibuka kembali.(Majid)