Anewspatron.com, Kuba_Karimun - Kurangnya pengawasan yang efektif dari pemerintah daerah serta pihak terkait, diduga salah satu penyebab tutupnya berbagai usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun Badan Milik Usaha Bersama (BUMDesma) di Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Kurangnya pengawasan secara efektif, baik dari pemerintah daerah maupun aparat terkait seperti kejaksaan dan aparat lainnya ,dikhawatirkan dapat menyebabkan pengelolaan yang kurang tepat, yang dapat mengarah kepada praktik korupsi dan kolusi.
![]() |
| Kondisi Pantai Jadi Lengang Setelah Permainan Anak-anak Milik BUMDesma di Tutup |
Pantauan media ini dilapangan banyak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Kundur Barat, bahkan di Kecamatan lain di Kabupaten Karimun, yang gagal atau mandek kerena berbagai faktor, termasuk kurangnya pemahaman dan keterampilan manajemen serta kurangnya transparasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan yang diakibatkan oleh minimnya dukungan pengawasan.
Selain itu, kurangnya inovasi, lemahnya perencanaan, merupakan suatu kendala dalam pengembangan yang berpotensi menjadi kegagalan BUMDes, khususnya di Kundur Barat dan desa-desa lain di Kabupaten Karimun.
Kendati demikian, pemerintah daerah dan aparat terkait, perlu meninjau dan mengkaji ulang keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun Badan Milik Usaha Bersama (BUMDesma) yang tidak efektif dalam menjalankan program yang sesuai dengan harapan, dan dapat menyebabkan penggerogotan dana desa yang dijadikan modal BUMDes maupun BUMDesma.
Kegagalan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) di Kecamatan Kundur Barat, terkait tutupnya wahana permainan anak-anak di pantai Muka Limus, diduga berawal dari laporan keuangan yang tidak jelas, pengelolaan dana yang tidak transparan serta kurangnya akuntabilitas yang dapat menimbulkan kurangnya kepercayaan masyarakat dan dapat menghambat partisipasi.
Kendati tutupnya wahana permainan anak-anak yang di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Kecamatan Kundur Barat, mulai menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat Kuba khususnya Kelurahan Sawang Kota.
Jumari yang kerap disapa Igut salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Sawang Kota, saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (22/07/2025), kembali angkat bicara stelah sebelumnya, Jumari menyuarakan mengenai tutupnya wahana permainan anak-anak milik BUMDesma Kecamatan Kundur Barat, di pantai Muka Limus.
Menurut Jumari, seharus permainan tersebut masih dapat berjalan seperti biasa, karena permainan tersebut selalu ramai dikunjungi setiap hari apa lagi saat-saat libur sekolah, ironisnya permainan yang selalu ramai pengunjung kok malah ditutup.
Dengan demikian, Jumari meminta agar wahana permainan anak-anak tersebut dapat dibuka kembali mengingat permainan tersebut merupakan salah satu daya tarik wisata di pantai Muka Limus, khususnya bagi anak-anak.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada pemerintah daerah terkhusus kepada Bupati Karimun dan aparat yang berwenang lainnya, untuk meninjau dan mengkaji ulang penyebab tutupnya permainan anak-anak milik BUMDesma, sehingga dapat diketahui penyebab penutupan tersebut, padahal permainan selalu ramai pengunjung, pungkasnya.
Terpisah salah seorang masyarakat yang mengaku sebagai pedagang makanan dan minuman di pantai Muka Limus, menyampaikan keluh kesahnya terhadap penutupan permainan anak-anak yang dikelola oleh BUMDesma Kecamatan Kundur Barat di pantai Muka Limus
Yang mana menurutnya, permainan tersebut merupakan salah satu daya tarik yang dapat meramaikan objek wisata di pantai Muka Limus setiap sore hari, tuturnya.
Seharusnya permainan tersebut dipertahankan agar jangan ditutup, mengingat kami para pedagang disini mengharap dari para pengunjung untuk mendapatkan sedikit Rizki untuk menyambung hidup, ucapnya penuh harap. (Majid)


Komentar