Anewspatron.com, Kundur_Karimun - Persoalan sampah di Kecamatan Kundur, kian berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat, dan membuat Kecamatan Kundur kian dihiasi dengan berbagai macam sampah.

Selain itu sampah di Kecamatan Kundur juga menjadi gangguan serta merusak pemandangan yang dipastikan dapat mengganggu kesehatan masyarakat, sehingga banyak pihak yang menilai bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk kegagalan pemerintah Kabupaten Karimun dan Dinas Lingkungan hidup beserta Dinas Kebersihan.

Berbicara mengenai sampah memang tidak bisa dibebani kepada Dinas Lingkungan Hidup (LH) semata, namun seharusnya sebagai Dinas yang memiliki wewenang lebih luas (LH) semestinya berkoordinasi secara baik dan tegas kepada Dinas Kebersihan agar persoalan sampah dapat teratasi dengan baik, di Kabupaten Karimun khususnya Pulau Kundur.


Persoalan sampah di Kundur, sudah sejak lama menjadi keluhan masyarakat, namun keluhan serta dampak buruk yang diakibatkan oleh sampah tersebut, sampai saat ini tidak menjadi perhatian serius dari Pemkab Karimun khususnya Lingkungan Hidup, maupun dinas kebersihan selaku pejabat atau dinas yang bertanggung jawab.

Menanggapi hal tersebut, H.M.Asyura Ketua DPW Corruption Investigation Commiittee (CIC) Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan  tokoh masyarakat pulau Kundur saat di temui, Kamis (29/05/2025) angkat bicara.

Menurutnya, mengenai tata kelola sampah di Kabupaten Karimun, memang bukan masalah baru, namaun belakangan ini Kecamatan Kundur semakin terlihat memprihatinkan diman sepanjang jalan di perkotaan sudah mulai dihiasi dengan berbagai macam tumpukan sampah, ucapnya.

Tumpukan sampah di sepanjang jalan terkesan membuat wajah Kundur menjadi kumuh dan membuat warga kundur serta warga luar kundur yang datang menjadi tidak nyaman.

Sementara sampah tersebut tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga sudah tentu akan menimbulkan masalah pada kesehatan dan wajah lingkungan menjadi tidak baik.

Banyaknya tumpukan sampah yang menghiasi bibir jalan di Kecamatan Kundur, merupakan bentuk kegagalan Pemkab Karimun dan Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Kebersihan dalam mengelola Kebersihan maupun Lingkungan.

Hal tersebut diakibatkan oleh fasilitas pengelolaan yang tidak memadai, seperti kendaraan pengangkut dan tidak adanya tempat pembuangan akhir (TPA) sehingga membuat sampah selalu menumpuk disetiap bibir jalan.

Fasilitas pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tempat pembuangan akhir (TPA) yang tidak tersedia, dapat menyebabkan sampah menumpuk di berbagai tempat.
Aaaa loo
Anehnya lagi, informasi yang beredar bahwa sampah saat ini sudah di kelola oleh swasta, namun kondisi sampah semakin menjadi keluhan dan semakin membuat Kecamatan Kundur menjadi semakin terlihat kumuh, karena sampah sudah mulai menghiasi bibir jalan, tutur H.M.Asyura.

Tak jauh beda yang disampaikan Adi Irawan, yang mengaku warga Kelurahan Tanjung Batu Kota, saat diminta tanggapannya, disalah satu Kedai Kopi, Jum'at (30/05).

QMenurutnya, selaku warga Kundur Kota, dirinya juga mendapat informasi kalau sampah di Kundur dan juga Karimun sudah dikelola pihak ketiga atau dikelola swasta, namun ironisnya, semakin dikelola pihak ketiga Kecamatan Kundur terlihat semakin kumuh dan dihiasi oleh tumpukan sampah.

Oleh sebab itu, pemkab Karimun khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan juga Dinas Kebersihan sudah dapat kita kategorikan gagal dalam pengelolaan kebersihan dan juga lingkungan, pungkas Adi Irawan. (Majid)