Anewspatron.com, Batam - Pehimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Batam Sanctus Hilarius menemukan sejumlah fakta mengejutkan.
Sesuai hasil investigasi dan temuan dilapangan Minggu (18/5/2025).
Dimana ada dugaan praktik pasar ilegal dan penyelundupan barang sembako jenis beras dan gula pasir yang dikirim melalui pelabuhan tikus di kawasan Punggur dari beberapa gudang beras di Batu Ampar tanpa pengawasan dan penindakan oleh Bea Cukai Batam dan aparat penegak hukum menuju keluar Pulau Batam.
sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 44 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
"Simeon Senang selaku Ketua PMKRI Cabang Batam menyatakan bahwa " Ada sejuta masalah terkait mafia pangan yang melibatkan banyak pihak yang berkomplot membangun pasar gelap (black market) agar menghindari pajak negara demi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya", jelas Simeon
Senang.
Lebih Lanjut dikatakan, sejumlah orang tersebut mempunyai peran masing-masing baik di laut maupun di darat untuk menyelundupkan beras-beras tersebut ke berbagai tempat di Indonesia bahkan disinyalir ada pensiunan Jendral mempunyai andil dalam hal ini.
Berdasarkan informasi aktor penting dibalik semua ini berinisial BJ anak kandung dari AK. BJ disebut sebagai orang kepercayaan dari tiga tokoh lainnya yakni A, R dan BS yang diduga memiliki koneksi dengan BULOG.
Modus operandinya adalah menggunakan gudang di Kawasan Kartika Pantai Stres, Batu Ampar , Batam sebagai tempat bongkar muat ilegal kemudian memindahkan beras-beras tersebut menggunakan kontainer ke kompleks pergudangan di Batu Merah lalu masuk ke gudang dengan aktifitas rolling door ditutup rapat-rapat selanjutnya mereka menggunakan lorry atau truck membawa beras-beras tersebut ke pelabuhan tikus di kawasan Punggur," ungkap Simeon.
Benyamin Marten, salah satu tokoh masyarakat juga turut memberi komentar atas kegiatan yang banyak merugikan negara dan masyarakat di Batam.
" Sungguh sangat disayangkan minimnya APH Bea dan Cukai Batam tidak ada di lokasi saat aktifitas bongkar muat berlansung secara terang-terangan bahkan juga patut kita pertanyakan dimana posisi Polairud Polda Kepri ketika beras-beras tersebut diselundupkan dengan jumlah yang begitu banyak," ucap Benyamin Marten.
Kami atas nama lembaga PMKRI Cabang Batam bersama elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Pemuda Bersatu Kota Batam akan mengambil beberapa langkah konkrit yaitu.
Secara resmi akan menyurati Presiden Republik Indonesia , Bapak Prabowo Subianto karena akhir-akhir ini Beliau cukup keras menyoroti kinerja Bea dan Cukai serta beberapa Kementerian terkait.
antara lain Kemenkeu yang langsung membawahi Bea dan Cukai, Kementerian Perdagangan , Kementerian Pertanian dan lain-lain, kami akan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bea dan Cukai Batam kalau hal ini tidak cepat ditanggapi oleh APH Yang ada dikota batam, tutup Simeon
Mengakhiri.
(M syah/ANP)
Komentar